~semoga mereka dirahmati Allah~

Dimulakan dengan....

Photobucket

Wednesday, June 3, 2009

CERPEN13-PALESTINA

"akhhh……"
kontan setelah mendengar teriakan umar al-quthbi aku langsung membalikan arah…jelas aku lihat umar tersungkur sembari memegang kakinya yang telah berlumuran darah, pasti saja karena luka tembak dari para jahanam Israel. tanpa ragu aku berlari ke arahnya, bermaksud membawanya segera menyingkir. aku ingat sekali ketika dengan kejamnya tentara Israel menembaki tubuh pamanku yg sudah terkulai lemas tak berdaya..biadab…aku tak ingin hal yang sama terjadi pada umar. sekelebatan peluru tak lagi kuhiraukan, dengan sedikit menambah tenaga yg tersisa aku terus membopong umar yg sama sekali tidak bisa menggerakan kakinya.

menjelang tengah malam, setelah memastikan umar baik-baik saja aku juga segera berangkat ke pembaringan. dalam letih yg amat sangat aku baringkan tubuhku dengan posisi menelentang dengan lipatan tangan menjadi bantal, mata ku belum mau untuk dipejamkan. fikiran ku terus menerawang, selalu sebelum tidur, aku berharap bahwa penderitaan ini segera berakhir, aku terus berdoa bahwa esok pagi menjadi pagi yang cerah, damai, tenang, aman dan nyaman, sehingga aku bisa bermain, tertawa, sekolah, dan melakukan aktivitas normal seperti kebanyakan orang di luar sana. aku dan umar pernah bercita-cita setelah perang ini usai kami akan berniaga, meghasilkan banyak uang supaya kami bisa berderma, membahagiakan orang tua dan keluarga lainnya, kelak kami juga berkeluarga, mempunyai seorang istri dan anak-anak yang lucu. setiap akhir pekan kami akan jalan-jalan bersama , bercanda dan bersenda gurau sembari memanggang ikan yang kami pancing sendiri.
aku dan umar memang sangat dekat, kami bukan lagi hanya sekedar sahabat tetapi juga saudara. dulu ketika orang tua dan seluruh keluargaku syahid….meninggal karena rudal israel. Umar lah yang selalu setia menemani dan memberiku semangat hidup,tidak berputus asa dan berserah diri pada Yang Maha Kuasa. Umar sendiri sudah sejak lama ditinggal mati orangtuanya..mereka jg mati sebagai syuhada setelah Israel membombardir rumah mereka dengan membabi-buta,"teroris" itulah tuduhan kepada mereka. padahal pada kenyataannya merekalah (israel) yg sebenarnya teroris kejam bahkan lebih kejam dari serigala yang sangat kelaparan.
lalu, kami berdua bertekad untuk melawan israel, bukan maksud membalas dendam tapi memberikan perlawanan karena mereka telah menghinakan agama dan umat Islam.

fikiran ku terus melayang,khayalan demi khayalan terus melintas hingga membawa ku terlelap…

"Allahu Akbar…Allahu Akbar…" kumandang adzan, jam weker terindah yang pernah kumiliki, tidak bising apalagi menyebalkan. ditambah dengan udara subuh yang segar seakan mengisi seluruh ruang-ruang ragaku, membuatku bersemangat untuk menjalani hari. setelah mengambil wudhu, aku bersiap untuk segera ke masjid yg jaraknya hanya 100 meter dari rumahku, tapi…tak seperti biasanya, ku lihat umar masih tertidur. pemandangan yg amat jarang kutemui. biasanya ketika aku bangun umar sudah tidak ada karena sudah lebih dulu ke masjid. dalam keheranan tersebut ku coba untuk membangunkan umar yg tampak sangat pulas sekali…ku urungkan niat ku karena aku yakin umar pasti akan bangun sendiri. selain itu aku tahu dia baru saja terkena tembakan prajurit la’natullah, jadi mungkin dia butuh istirahat yg cukup.

entah kenapa perasaan ku menjadi tidak enak, setelah selesai sholat dan membaca al-ma’tsurat aku bergegas pulang,aku juga takut umar kehilangan waktu subuh. benar saja…ketika sampai di rumah aku lihat umar masih saja tertidur
"mar…mar…bangun, sholat subuh dulu" ku gerak2an tubuh umar yang sepertinya nampak lelap sekali. aneh..umar seperti sedang tersenyum tapi matanya begitu rapat menandakan dia memang betul-betul sedang tidur.
kembali kugerak2an tubuhnya,kali ini sedikit lebih keras. umar terus saja diam tak terbangun sedikitpun. perasaan ku menjadi semakin tidak enak,,,"jangan-jangan…." astagfirullah apa yang kufikirkan.aku tidak boleh berfikir yg tidak-tidak, terus aku mencoba untuk membuat umar tersadar, tapi sia-sia….
"inna lillahi wa Inna Illahi Rajiun" umar telah tiada. tanpa sadar air mataku deras mengalir…kesedihan, ketakutan, kemarahan berkecamuk dalam hati dan fikiran ku…"betul-betul la’natullah,,,kejam,biadab" tentara-tentara binatang tersebut telah membunuh sahabat, saudaraku. "ya Allah..kuatkanlah hamba..teguhkanlah Iman hamba"…
bayangan umar begitu saja tampil di fikiranku, seyumnya, semangatnya, kesejukan wajahnya, kelembutan hatinya…airmata ku terus mengalir…tak kuasa rasanya menahan kesedihan ini..aku tak tahu haruskah kulampiaskan kemarahan dan ksedihan ini? "tidak" aku tidak seperti merka. perjuangan ku adalah perjuangan mulia, aku tidak ingin mengotorinya dengan balas dendam. itu juga yang terus diingatkan umar kepadaku.
terus kupeluk tubuh umar yg semakin lama semakin terasa dingin..tetapi senyumnya memberi kehangatan…sahabat terbaik ku kini telah menjadi mayat, tidak lagi bisa kudengar nasehatnya, tidak lagi bisa kulihat semangat perjuangannya, airmatanya yg spontan mengalir ketika melihat penderitaan bangsanya, kegeremannya atas kabar pemerkosaan yang menimpa gadis negerinya, pembunuhan, serta penyiksaan.
tubuh yg selalu berdiri menghadap Illahi ketika semua orang terbuai lelapnya, tubuh yg dengan gagahnya melontarkan batu-batu kecil melawan tank besi…tubuh yang menunjukan ketapel lebih hebat dari senapan mesin hingga membuat musuh Allah begitu ketakuta. tubuh yang selalu menyempatkan diri untuk menghafal dan melantunkan ayat-ayat Allah…tubuh itu kini telah terbaring kaku….

usai sudah khayalan ku bersama umar, tidak ada niaga, tiadak ada keluarga tidak ada derma…kini Umar sudah tiada. kenapa kami terus seperti ini, kenapa kami harus mengalami kondisi ini…sementara orang lain begitu bahagia dengan kesibukannya, hobi, permainan. orang lain bisa berkumpul dengan keluarganya,bercengkerama…"kenapa ujian ini begitu berat ya Allah…?" setelah umar, tidak ada lagi orang dekatku, teman, sahabat, keluarga…semuanya telah pergi….tak ada lagi yang tersisa…
darah kembali tumpah di negeriku….airmata kembali mengalir di tanahku…..kekejaman kembali mencabik-cabik kehormatan kami, kesedihan kembali mengoyak hati kami…

tidak adakah yang bisa membantu kami, tidak adakah yang perduli dengan perjuangan kami. kami membutuhkan pertolongan bukan hanya sekedar ucapan bela sungkawa…..

selamat jalan Umar…..
selamat jalan prajurit Allah…
selamat jalan pencinta Rasulullah…
selamat jalan syuhada…penghuni surga….

"kematian adalah tunangan yang kita rindukan pinangan nya"

No comments:

::Halwa Telinga::

Bloggers Chat Room

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...