Kisah Zinnirah Mukminah

|Bismillah...| Alhamdulillah, Wassola ala Rasulillah.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga).(3:14)

Allah kau maha tahu yang terbaik buat hambanya. Hari ini coretan ku berkisar tentang perkahwinan.Sejak zaman sekolah lagi isu ini menjadi topik hangat dalam kalangan para dai'e dan nuqaba'. Malah menjadi serius bila di bawa dalam program bersifat santai bersama semua para sifu yang arif dan sudah makan garam dalam dunia Baitul Muslim ini.

Oleh hal yang demikian, saya yang lahir dalam keluarga yang di jodohkan oleh unit baitul muslim di kampus lama ibu dan ayah dahulu merasa berbesar hati untuk mencoret sedikit tulisan di ruangan blog kali ini. Isunya bukan semasa perkahwinan, tetapi apakah kita nampak tentang masa depan selepas akad nikah dan majlis walimatul urus itu sendiri.

Semasa umur saya di sekolah rendah, selalu saya berangan-angan akan berkahwin dengan orang cina Muallaf, mahu suami dan anak-anak saya putih melepak. Itulah celoteh saya dan harapan yang sangat mentah dari pemikiran saya. Setelah saya masuk ke sekolah Agama kerana di hantar oleh ibu dan ayah, saya berubah hati mahukan pasangan yang baik dan beragama. Itulah hati manusia mudah sangat cenderung dan berubah.

Habis tingakatan 1 saya naik ke tingkatan 2, mula minat dengan seorang sahabat sepasukan saya ketika itu dalam pertandingan pidato. Allah itu maha penjaga, dia menjaga hambanya dari lalai dan alpa saat dia masih sayangkan hambanya. ya, saya kembali insaf fan bertaubat.

Setahun berlalu, saya diam dan sibukkan diri dengan kerja-kerja dakwah dalam badan dakwah yang saya sayangi. Saya lawan dan mujahadah dengan surat-surat layang yang diterima, sweet candy bagai, jeritan singa, 'lafaz wo ai ni', kejar-mengejar untuk couple, dan dialog romantik yang hanya sementara.

Masuk ke tingkatan 5 , saya harus memilih ke aliran matrik atau STAM, saya memilih dengan petunjuk Allah ke aliran STAM. Saat itu saya masih memendam perasaan buat seorang akhi dalam 1 organisasi kami. Dan saya pernah berkata kepada sahabat saya, jika saya masih bertemu dia selepas habis SPM ini sama ada dalam kampus yang sama atau dalam persatuan yang sama, saya yakin dia adalah jodoh yang ilahi tetapkan buat saya.

Masa berlalu begitu pantas, setahun saya di Kuliah Pekan menuntut ilmu agama, orang yang saya sukaa sudah pindah ke tempat lain. Saya berdoa mungkin Allah tetapkan yang lebih baik selepas ini, dia pindah ke ma'had Tahfiz menghafal Quran, tanpa sempat mengambil STAM.

Saya tidak kecewa, ditakdirkan hati ini ke Mesir bersama-sama sahabat-sahabat dalam madrasah kami. Kali ini saya masih terngiang-ngiang dengan kata-kata ayah semasa menziarahi saya ketika saya menceritakan ada senior mengajak saya bercouple, ayah kata siapa yang nak sangat ke kakak tu? mai ajak dia jumpa ayah, ayah nikahkan terus! tak payah nak fikir susah-susah nikah ni, ikut syariat, tak perlu grand2..tegas bunyi ayah dalam satu lafaz sahaja. Saya terdiam. Mungkin ayah ambil berat.

Sejak dari itu saya banyak sibukkan diri dalam gerakan perjuangan menyebar dakwah di kampus UIA Gombak, bersama sahabat-sahabat tercinta. Pernah diuji, saya disedarkan kembali dengan ayat-ayat Allah, dengan sahabat-sahabat yang baik. mungkin suasana membuat kita kadang-kadang salah memilih langkah. Abaikan kisah lama, saya buku baru. Cukuplah kita lalai dahulu, Allah sedarkan kembali kini. Letakkan prioriti pada tempatnya dan fokus dengan baik, capai matlamat ibu dan ayah kemudian raihlah redha-Nya.

Saya nasihatkan diri saya dan semua sahabat. Berfikirlah dengan baik, perbaik segala amalan dan jaga hubungan dengan Allah, matangkan fikiran kalian dalam mengejar cinta manusia, berharaplah pada Allah, namun jangan lupa perlu berusaha! 

“Putaran waktu akan memperlihatkan kepada kita

peristiwa2 yang mengejutkan dan memberikan peluang

kepada kita untuk berbuat.

Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah,

kemenangan dan kedamaian yang dapat menyembuhkan ummat

dari rasa sakit yang tengah dideritanya.

Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia,

karena bumi tetap akan berputar

dan kejayaan itu akan kembali kepada kita.

hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya.”

(Hasan Al Banna)

Masih setia ! =)
 Salam mujahadah: Zinnirah Mukminah